31 Juli 2008

Imajinasi Yang Retak

Coba tuk menghasilkan karya hidup Kuserahkan segalanya tuk berbuat tuliskan sebuah coretan abadi yang Kan kuungkapkan dalam coretan pena Namun aku tak bisa Karena pikiranku sedang kalut bathin terselubung tirai kabut ego dan tak faham akan arti hidup Duduk termenung tuk sejenak isi imajinasiku Berkhayal akan kehadiran karya dalam anganku Duduk terdiam sambil bershalawat Mengharap ridho Illahi Khayalku buyar Imajinasiku retak Aku tak bisa befikir lagi Karena diriku kacau, imajinasiku retak imajinasiku retak

29 Juli 2008

BAGAIMANA KITA BERKAWAN

Bagamaina menjadi teman yang baik Seringkali secara tiba-tiba teman-teman bersikap dingin terhadap persahabatan yang kita terjalin? Pernahkah kita melalui detik-detik di mana teman-teman bergaul kitan enggan memberi perhatian seperti yang diharapkan? Dan banyak lagi kejadian-kejadian yang lain berlaku ketika kita berteman dengan seseorang. Tulisan ini bertujuan untuk memberi sedikit nasehat yang dapat membantu kita di dalam mengarungi kehidupan persahabatan bersama teman-teman kita. 1. Masalah yang sering dilakukan oleh kita apabila bersama teman-teman adalah sikap suka mengkritik. Kita sering menganggap remeh usaha teman-teman dan adakalanya kita sering mencari kesalahan yang dilakukan oleh teman kita akibat kegagalan sesuatu tugas yang dilakukan bersama. Sebenarnya, sikap suka mengkritik itu adalah merupakan usaha yang sesia-sia saja kerana seseorang akan bersikap defensif (mempertahankan diri) daripada kritikan tersebut dan berusaha untuk membenarkan dirinya. Sikap suka mengkritik akan merosakkan harga diri seseorang yang amat berharga, melukai perasaannya sebagai seorang yang penting dan menambahkan rasa rendah diri. 2. Dengan mengkritik, perubahan yang lakukan tidak akan berkesinambungan dan kerapkali menimbulkan perasaan tidak puas hati. Perasaan sentimen (tidak puas hati) yang ditimbulkan oleh kritikan akan melumpuhkan semangat setiakawan, semangat kerjasama dan tidak dapat memperbaiki keadaan orang yang dikritik itu. 3. Sudah menjadi sikap manusia yang sering mengkritik atau menyalahkan orang lain apabila melakukan kesilapan kecuali dirinya sendiri. Kebanyakkan daripada kita adalah terdiri dalam golongan seperti ini. Kita haruslah sadar bahwa orang yang kita kritik atau yang disalahkan itu akan hanya membenarkan dirinya "Jangan mengkritik mereka; kalau kita berada dalam situasi yang sama, sendiri dan membalas kritik kita. Kenapa kita tidak berfikir seperti ini : kita pun akan lakukan seperti mereka." 4. Apakah kita ingin mengubah, mengatur dan memperbaiki orang lain? hal Ini sesuatu yang baik. Tetapi kenapa kita tidak mulai dari diri kita sendiri? Kalau ditinjau sepintas lalu daripada kepentingan diri sendiri, perkara ini adalah lebih menguntungkan dibandingkan dengan coba memperbaiki orang lain. 5. Ingatlah! Sewaktu bergaul dengan seseorang, kita tidak bergaul dengan makhluk yang logik. Kita berhadapan dengan individu yang beremosi, penuh dengan prasangka dan digerakkan dengan motivasi mempertahankan diri. Oleh karena itu, kita harus bertindak dan coba memahami keadaan sebenarnya yang berlaku. Tetapi untuk menjadi seseorang yang dapat memahami serta memaafkan memerlukan kesungguhan dan kemampuan mengendalikan diri. Kesimpulannya, daripada kita mengkritik seseorang, lebih baik kita coba memahami mereka. Coba kita bayang kenapa mereka begitu. Itu lebih banyak memberi manfaat dan lebih menarik daripada membuat kritikan; sikap seperti itu menimbulkan simpati, tolenrasi dan kebaikan. "Mengetahui semuanya akan memanfaatkan semua." W - One for all

Mr.Crab

23 Juli 2008

swastanisasi

"Swastanisasi", "Otonomie": hot IMF recipes for Indonesian universities. "Swastanisasi" means privatisation in Bahasa Indonesia. Four important universities in Jakarta, Yogyakarta, Bandung and Bogor are on the menu for the voracious multinationals and the International Monetary Fund. International capital is breaking into the temples of knowledge through the new laws of financial autonomy. This is the international policy of capital, to run education on the basis of market laws. But the students, encouraged by the successful overthrow of Suharto are moving into action against the imposed "otonomie versie rektor" (the rector's version of autonomy). The massive cuts of the education budget show the real pro-capitalist priorities of the Wahid-Megawati government. This so-called democratic government is completely submitted to the dictatorship of international capital which wants its loans to be paid back with extra profit. The education budget for the year 2000 will be cut by 20% while military expenditures increases significantly. The development funds in particular will be cut by 60%. This means that all 70 state universities in the archipelago will be forced to increase the fees and impose other cuts. Universities expect thousands of their students to drop out. Indeed the rate of students coming from poor families ranges from 18% to 70%. They will not be able to pay for the fee hikes. Already the education of Indonesian young people has been one of the sectors hardest hit by the crisis : 6 million young people do not reach the end of junior educations and millions have dropped out. In one school of Jakarta , 70% of the pupils do not attend classes because they are helping their parents to find some food or are too ill as a result of malnutrition, and this is not an exception. As a direct result of the financial crisis two years ago 8 million young people dropped out of education. Capitalism is hitting the weakest. A movement similar to the one in Mexico at the State University (UNAM) is needed. If this movement is linked to the workers' movement awakened by the price increases of fuel and electricity, it can shape the next stage of mobilisation in Indonesia. There is plenty of money which could be used to fund education. Rp 500 trillion will be spent on the bail out the debt-ridden banks. Most of that money comes from the government or to be more exact from the people's taxes. This is 2,5 times the budget for the year 2000. 30% of the state budget is also spent on the repayment of the interests of loans. So it will only be natural if the student movement raises the demand of the cancellation of the public debt, the end of the scandalous bail out of the banks and the reduction of the military expenses as a way to finance the education system. Those measures would be the first steps in the direction of the nationalisation under workers control and management of the banks and the financial sector. The only way to save the Indonesian youth, workers and poor farmers from the nightmare of misery, exploitation, oppression and ethnic/religious pogroms is to take control of the whole economy via nationalisation of the levers of production, the implementation of a democratic plan of production based on the needs of the people and not on individual profit of a few. These would be the first steps in the direction of socialism. We met a student in Yogyakarta who actively involved in a campaign opposing these attacks on education: "The "otonomie" of the campuses is a new form of intervention of capitalism in education. In the past the state and the government were already doing this. Now it is the turn of the international capitalists. This "otonomie" is the new great plan of neo-liberalism in our country. As a consequence young people inside and outside the universities will be more oppressed and exploited. These are the concrete consequences of this plan: • 1) the university will be run as a private company • 2) the university will have the legal status of such a company, which amounts to its privatisation. • 3) the university will be reduced to a client of capitalist investors. They will impose their will on the content of the courses in the faculties. The university efficiency will be measured by its return on investment - that is, a completely profit driven education system. Our universities will be reduced to the production of cheap intellectual labourers. • 4) the government subsidies to the running of the university will be reduced to zero over a period of 5 years (-20% a year). "Our universities are abandoned to IMF and multinationals who will mould the universities and later the whole education system in the interest of profits. "We oppose this with demands for free education for all, a high quality education system, freedom of political speech and organisation, fees must be integrally paid by the government. "In mobilising the students we first of all try to explain to them the consequences of these plans and how to combat them. We are building a conscious and serious movement of students not just hollow actions without following-up. That's why we do not only mobilise the students at the campus but also agitate amongst the poor and the oppressed layers of society outside the campus. The poor people (workers, peasants and urban poor), are already suffering a lot and have no access to a better education not to speak about entering university. Privatising university will increase the fees for students. Today our parents pay around 225.000 to 400.000 Rp (between £25 and £40 or 1 to 3 monthly wages for workers) every semester for our studies. The IMF plans will increase the fees to at least 1 million Rp (£100 or 7 to 8 monthly wages). Under these conditions it will be impossible for working class youth to go to university. We can not tolerate this. Our campaign is really striking a very sympathetic chord with students at the different faculties. We are giving a new impetus to the student movement."

budidaya ikan nila

PRODUKSI BENIH IKAN NILA JANTAN DENGAN RANGSANGAN HORMON METIL TESTOSTERON DALAM TEPUNG PELET Zulkifli Mantau Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara, Jalan Kampus Pertanian Kalasey Provinsi Sulawesi Utara ABSTRAK Tulisan ini manyajikan ulasan tentang teknologi menjantankan (maskulinisasi) benih ikan nila yang efektif, praktis, serta menguntungkan. Ikan nila sangat mudah memijah terutama inbreeding. Akibatnya, pertumbuhannya lambat dan benih yang dihasilkan berukuran kerdil. Untuk mengatasinya perlu dikembangkan budi daya ikan nila secara tunggal kelamin (monosex culture), yaitu hanya memelihara ikan jantan. Selain itu ikan nila jantan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dan dagingnya lebih empuk dibanding ikan nila betina. Benih jantan dapat diproduksi dengan menggunakan hormon androgen sintetis seperti metil testosteron (MT) dalam pakan larva. Beberapa penelitian dan pengkajian di dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa aplikasi pakan berhormon metal testosteron untuk maskulinisasi benih ikan nila menghasilkan 90−96% benih jantan. Hasil penelitian dan kajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara menunjukkan dosis hormon yang optimal dan aman adalah 15 mg MT/kg pakan. Hormon diaplikasikan pada tahap pembenihan maksimal selama 1 bulan. Penerapan teknologi maskulinisasi memberi keuntungan bersih Rp19.971.500/13 ekor induk/tahun, dengan B/C ratio 2,60, periode kembali modal setelah 13 induk betina memijah dan BEP Rp2.370.887/13 ekor induk/tahun. Untuk pembenihan nila tanpa maskulinisasi diperoleh keuntungan bersih Rp16.840.000/14 ekor induk/tahun, B/C ratio 2,50, periode kembali modal setelah 14 ekor induk betina memijah dan BEP Rp2.134.322/14 ekor induk/tahun. Kata kunci: Ikan nila, pemberian pakan, metil testosteron, budi daya tunggal kelamin . Keywords: Oreochromis niloticus, feeding, methyl testosterone, monosex culture Jurnal Litbang Pertanian, 24(2), 2005 81

19 Juli 2008

SEBAIKNYA ANDA TAHU

TIPS MERAWAT LAPTOP Laptop lebih rentan rusak (dalam bahasa Jawa “ringkih”) daripada PC. Oleh karena itu, kita harus memperlakukan atau merawatnya dengan benar agar dapat berumur lebih lama. Jangan sampai laptop yang baru beberapa bulan kita beli menjadi rusak hanya karena kita salah memperlakukannya maupun merawatnya. Perlu kiranya kita simak Tips-tips berikut agar laptop bekerja pada perfoma yang maksimal. Jangan dekatkan dengan minuman maupun cairan dengan laptop, jika sampai tumpah ke laptop maka dapat menyebabkan komponen di dalamnya konsleting. Jangan meletakkan laptop dengan sumber medan magnet, misalnya TV, Speacker Active, Radio Tape atau ponsel. Medan magnet akan mempengaruhi komponen laptop terutama harddisknya. Jika membawa laptop agar dimasukkan ke tas khusus. Tas laptop dibuat sedemikian rupa sehingga casing laptop tidak mudah tergores dengan benda di sekitarnya atau bahkan dapat meredam guncangan-guncangan kecil. Kalau perlu secara berkala bersihkan casingnya dengan kain/lap yang dapat dibeli di toko-toko komputer. Jangan pindah-pindahkan laptop pada saat masih hidup. Laptop yang sedang hidup berarti harddisknya juga sedang bekerja sehingga apabila digerakkan dapat menyebabkan head harddisk menggores cylinder sehingga akan berakibat fatal. Gunakan stavolt atau stabilizer. Apabila menggunakan listrik langsung, pastikan menggunakan stavolt/stabilizer atau UPS untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik. Jangan meminjamkan laptop ke sembarang orang. Hal ini semata-mata untuk mencegah kemungkinan perlakuan kasar apabila kita meminjami orang yang kebetulan sembrono. Install anti virus dan updatelah secara berkala. Jangan sembarangan mendownload software gratis dari internet. Mungkin saja yang kita download malware/spyware yang menyamar sebagai freeware tertentu. Letakkan laptop pada posisi mendatar jangan miring. Selain kurang ergonomis juga menyebabkan posisi harddisk tidak pada posisi yang benar.. Shutdown dengan benar. Jangan sekali-kali mematikan laptop dengan melepaskan power/baterainya. Power listrik yang mendadak mati dapat menyebabkan harddisk bermasalah. Simpan di tempat dengan suhu yang tidak terlalu ekstrim. Jangan sekali-kali meninggalkan laptop di mobil yang sedang parkir di tempat yang panas atau mesin mobil masih hidup. Panas yang berlebihan dapat merusak komponen laptop. Jangan meletakkan laptop di permukaan yang empuk, sehingga laptop kelihatan tenggelam yang dapat menghambat panas untuk keluar sehingga laptop lebih cepat panas. Jangan pernah membongkar laptop sendiri. terutama yang masih awam. Jika masih dalam masa garansi lebih bijaksana kalau Anda membawanya ke tempat servis resminya. Melap layar LCD dengan kain lembut dan kering. Lap dengan pelan, jangan menekan terlalu keras dan satu arah saja, misalnya dari kiri ke kanan. LCD dibentuk oleh cairan kristal (untuk menampilkan gambar) sehingga permukaannya tipis dan rapuh. Oleh karena itu, kalaupun harus menunjuk monitor dengan jari atau pulpen (atau benda lainnya) jangan sampai menyentuhnya apalagi menekan dengan keras. Membersihkan keyboard dengan vacuum cleaner atau menyemprotkan udara di sela-sela tombol. Jangan mengetuk atau mengguncangkan keyboard dengan keras. Hati-hati pada saat membuka dan menutup layar laptop. Antara LCD dengan CPU terdapat engsel yang berfungsi agar LCD dapat bergerak bebas sesuai kemiringan yang kita inginkan. Pada saat membuka atau menutup LCD, jangan menghentak terlalu keras yang dapat menyebabkan engsel patah. Perlakukan baterai dengan benar. Khusus untuk pemakaian baterai pertama kali sebaiknya Anda mengisi dan mengosongkan sepenuhnya sebanyak tiga kali berturut-turut, dan berlaku juga untuk baterai yang lama disimpan atau tidak dipakai berminggu-minggu. Jika menggunakan baterai jenis Ni-MH, Anda harus mengosongkan setiap minggu/bulan sekali. Jika berencana menyimpan laptop dalam jangka waktu lama sebaiknya lepaskan baterai dari laptop. (dari berbagai sumber)

14 Juli 2008

kerapuh

PEMBENIHAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) 1. PENDAHULUAN Ikan Kerapu (Epinephelus sp) umumnya dikenal dengan istilah "groupers" dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik dipasarkan domestik maupun padar internasional dan selain itu nilai jualnya cukup tinggi. Eksport ikan kerapu melaju pesat sebesar 350% yaitu dari 19 ton pada tahun 1987 menjadi 57 ton pada tahun 1988 (Deptan, 1990). Ikan Kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi massal untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup. Berkembangnya pasaran ikan kerapu hidup karena adanya perubahan selera konsumen dari ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup, telah mendorong masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu melalui usaha budidaya. Budidaya ikan kerapu telah dilakukan dibeberapa tempat di Indonesia, namun dalam proses pengembangannya masih menemui kendala, karena keterbatasan benih. Selama ini para petani nelayan masih mengandalkan benih alam yang sifatnya musiman. Namun sejak tahun 1993 ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) sudah dapat dibenihkan, Balai Budidaya Laut Lampung sebagai unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan, telah melakukan upaya untuk menghasilkan benih melalui pembenihan buatan manipulasi lingkungan dan penggunaan hormon. 2. BIOLOGI 1. Klasifikasi Ikan kerapu macan (Epinehelus fuscoguttatus) digolongkan pada : Class : Chondrichthyes Sub class : Ellasmobranchii Ordo : Percomorphi Divisi : Perciformes Famili : Serranidae Genus : Epinephelus Species : Epinepheus sp 2. Morfologi, habitat dan kebiasaan makan dan makanannya. Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah, moncong panjang memipih dan menajam, maxillarry lebar diluar mata, gigi pada bagian sisi dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan poterior. Habitat benih ikan kerapu macan adalah pantai yang banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp, setelah dewasa hidup di perairan yang lebih dalam dengan dasar terdiri dari pasar berlumpur. Ikan kerapu termasuk jenis karnivora dan cara makannya "mencaplok" satu persatu makan yang diberikan sebelum makanan sampai ke dasar. Pakan yang paling disukai kenis krustaceae (rebon, dogol dan krosok), selain itu jenis ikan-ikan (tembang, teri dan belanak). 3. Cara berkembang biak. Di dalam tangki percobaan ikan betina yang telah dewasa bila akan memijah mendekati jantan. Bila waktu memijah tiba, ikan jantan dan betina akan berenang bersama-sama dipermukaan air. Pemijahan terjadi pada malam hari, antara pukul 18.00 sampai pukul 22.00. jumlah telur yang dihasilkan tergantung dari berat tubuh betina, contoh betina berat 8 kg dapat menghasilkan telur 1.500.000 butir. Telur yang telah dibuahi bersifat "non adhesive" yaitu telur yang satu tidak melekat pada telur yang lainnya. Bentuk telur adalah bulat dan transparan dengan garis tengah sekitar 0,80 - 0,85 mm. Telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi benih yang aktif berenang. Benih inilah yang umum tertangkap oleh nelayan. Kelimpahan benih ikan kerapu ini sepanjang tahun tidak sama. Kelimpahan yang paling tinggi disekitar Teluk Banten terjadi pada bulan Februari sampai April. 3. TEKNIK PEMBENIHAN 1. Sarana Pembenihan a. Induk sebanyak 5 ekor betina dan 2 ekor jantan. Induk jantan berukuran panjang 77 - 78 cm dan berat 9,5 - 11 kg/ekor. Induk betina berukuran panjang 60 - 70 cm dan berat 5,3 - 7,8 kg/ekor. b. Pakan induk berupa ikan segar dari jenis selar, japuh dan jantan yang kandungan proteinnya tinggi dan kandungan lemaknya rendah. c. Kurungan apung untuk pemeliharaan induk berukuran 3 x 3 x 3 m3. d. Bak pemijahan dengan kapasitas 100 ton. e. Bak penetasan sekaligus juga merupakan bak pemeliharaan larva yang berukuran 4 x 1 x 1 m3 terbuat dari beton, berbentuk empat persegi panjang. 2. Metoda Metoda yang digunakan adalah manipulasi lingkungan. Untuk merangsang terjadinya perkawinan antara jantan dengan induk betina matang kelamin digunakan metoda manipulasi lingkungan di bak terkontrol. Teknik pemijahan dengan manipulasi lingkungan ini dikembangkan berdasarkan pemijahan ikan kerapu di alam, yaitu dengan rangsangan atau kejutan faktorfaktor lingkungan seperti suhu, kadar garam, kedalaman air dan lain-lain. Pemijahan mengikuti fase peredaran bulan; pada saat bulan terang atau bulan gelap. 3. Pemeliharaan Induk Induk ikan kerapu yang dipijahkan dipelihara di laut dalam kurungan apung dengan padat penebaran induk 7,5 - 10 kg/m3. Pakan yang diberikan berupa ikan rucah segar berkadar lemak rendah. Diluar pemijahan ikan, takaran pakan yang diberikan sebesar 3 - 5% dari total berat badan ikan/hari, sedangkan pada musim pemijahan diturunkan menjadi 1%. Disamping itu diberikan pula vitamin E dengan dosis 10 - 15 mg/ekor/minggu. 4. Sex reversal Kerapu termasuk ikan yang "hermaprodit protogyni", yaitu pada kehidupan awal belum ditentukan jenis kelaminnya. Sel kelamin betina terbentuk setelah berumur 2 tahun dengan panjang 50 cm dan berat 5 kg. Sel kelamin betina berubah menjadi sel kelamin jantan pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh sekitar 70 cm dan berat 11 kg. Ada kenyataannya lebih banyak ditemui ikan kerapu jantan atau mempercepat perubahan kelamin dari betina ke jantan dapat dipacu/dirangsang dengan hormon testosteron. Pemberian hormon testosteron dilakukan secara oral melalui makan setiap minggu, diikuti dengan penambahan multivitamin. Takaran yang diberikan adalah : Hormon testosteron 2 mg/kg induk Multivitamin 10 mg/kg induk 5. Seleksi Induk Kematangan kelamin induk jantan ikan kerapu diketahui denan cara mengurut bagian perut ikan (stripping) ke arah awal sperma yang keluar warna putih susu dan jumlahnya banyak diamati untuk menentukan kualitasnya. Kematangannya kelamin induk betina diketahui dengan cara kanulasi, yaitu memasukkan selang plastik ke dalam lubang kelamin ikan, kemudian dihisap. Telur yang diperoleh diamati untuk mengetahui tingkat kematangannya, garis tengah (diameter) telor diatas 450 mikron. 6. Pemijahan a. Induk kerapu matang kelamin dipindahkan ke bak pemijahan yang sebelumnya telah diisi air laut bersih dengan ketingian 1,5 m dan salinitas + 32 ‰. b. Manipulasi lingkungan dilakukan menjelang bulan gelap yaitu dengan cara menaikkan dan menurunkan permukaan/tinggi air setiap hari. Mulai jam 09.00 sampai jam 14.00 permukaan air diturunkan sampai kedalaman 40 cm dari dasar bak. Setelah jam 14.00 permukaan air dikembangkan ke possisi semula (tinggi air 1,5 m). Perlakuan ini dilakukan terus menerus sampai induk memijah secara alami. c. Rangsangan hormonal induk kerapu matang kelamin disuntik dengan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HGG) dan Puberogen untuk merangsang terjadinya pemijahan. Takaran hormon yang diberikan adalah : HGG 1.000 - 2.000 IU/kg induk Puberogen 150 - 225 RU/kg induk d. Pengamatan pemijahan ikan dilakukan setiap hari setelah senja sampai malam hari. Pemijahan umumnya terjadi pada malam hari antara jam 22.00 - 24.00 WIB. Diduga musim pemijahannya terjadi 2 kali bulan Juni - September dan bulan Nopember - Januari. e. Bila diketahui telah terjadi pemijahan, telur segera dipanen dan dipindahkan ke bak penetasan.bak pemeliharaan larva. 7. Penetasan telur Bak yang dipergunakan untuk penetasan telur sekaligus juga merupakan bak pemeliharaan larva, terbuat dari beton, berbentuk empat persegi Gambar 1. Grafik Prosentase Telur yang Dibuahi 8. panjang dengan ukuran 4 x 1 x 1 m3. Tiga hari sebelum bak penetasan/bak pemeliharaan larva digunakan, perlu dipersiapkan dahulu dengan cara dibersihkan dan dicuci hamakan memakai larutan chlorine (Na OCI) 50 - 100 ppm. Setelah itu dinetralkan dengan penambahan larutan Natrium thiosulfat sampai bau yang ditimbulkan oleh chlorine hilang. Air laut dengan kadar garam 32 ‰ dimasukkan ke dalam bak, satu hari sebelum larva dimasukkan dengan maksud agar suhu badan stabil berkisar antara 27 - 280C. Telur hasil pemijahan dikumpulkan dengan sistim air mengalir. Telur yang dibuahi akan mengapung dipermukaan air dan berwarna jernih (transparan). Sebelum telur ditetaskan perlu direndam dalam larutan 1 - 5 ppm acriflavin untuk mencegah serang bakteri. Padat penebaran telur di Bak Penetasan berkisar 20 - 60 butir/liter air media. Ke dalam bak penetasan perlu ditambahkan Chlorella sp sebanyak 50.000 - 100.000 sel/ml untuk menjaga kualitas air. Telur akan menetas dalam waktu 18 - 22 jam setelah pemijahan pada suhu 27 - 280C dan kadar garam 30 - 32 ‰. 4. PERKEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN LARVA 1. Perkembangan Larva Larva yang baru menetas terlihat transparan, melayang-melayang dan gerakannya tidak aktif serta tampak kuning telur dan oil globulenya. Larva akan berubah bentuk menyerupai kerapu dewasa setelah berumur 31 hari. (Gambar2) Gambar 2. Perkembangan Bentuk Larva Ikan Kerapu 2. Adapun perkembangan larva kerapu dari umur 1 hari (D1) sampai umur 31 hari (D31) dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perkembangan larva ikan kerapu. Hari ke Tahap Perkembangan Panjang (mm) D1 Larva baru menetas transparan, melayang dan tidak aktif. 1,89 - 2,11 D3 Timbul bintik hitam di kepala dan pangkal perut. 2,14 - 2,44 D7-8 Timbul calon sirip punggung yang keras dan panjang. 7,98 - 8,96 D9-11 Timbul calon sirip punggung yang keras dan panjang. 15,88 - 17,24 D15-17 Duri memutih, bagian ujung agak kehitaman. 17,2 - 18,6 D23-26 Sebagian duri mengalami reformasi dan patah, pada bagian ujung tumbuh sirip awal lunak. 20,31 - 22,64 D29-31 Sebagian larva yang pertumbuhannya capat telah berubah menjadi burayak (juvenil), bentuk dan warnanya telah menyerupai ikan dewasa. 22,40 - 23,42 3. Masa kritis kedua dijumpai pada waktu larva berumur 8 hari (D8) memasuki umur 9 hari (D9), dimana pada saat itu mulai terjadi perubahan bentuk tubuh yang sangat panjang dan spesifik, sampai pada hari ke 20 (D20) larva berkembang dengan baik dan belum menunjukkan adanya tanda-tanda kematian, akan tetapi memasuki hari ke 22 (D22), 23 (D23) sebagian dari larva baik yan masih kecil maupun yang sudah besar mulai nampak adanya kematian. Diawali dengan adanya gerakan memutar (whirling) yang tidak terkendali kemudian terbalik lalu mati. Pada kasus tersebut diupayakan dengan cara merubah pakan Artemia dengan kandungan W3 HUFA yang lebih tingi. Dari kasus ini tentunya dapat diajukan suatu hepotesa sementara bahwa kurannya unsur tertentu pada larva kerapu dalam waktu yang cukup lama akan mempengaruhi kondisi fisik dan kelangsungan hidup larva. 4. Pemeliharaan Larva Larva kerapu yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur. Pakan ini akan dimanfaatkan sampai hari ke 2 (D2) setelah Gambar 3. Skema Jenis dan Pakan Pemberian Pakan Larve Ikan Kerapu 5. menetas dan selama kurun waktu tersebut larva tidak memerlukan dari luar. Umur 3 hari (D3) kuning telur mulai terserap habis, perlu segera diberi pakan dari luar berupa Rotifera Brachionus Plicatilis dengan kepadatan 1 - 3 ekor/ml. Disamping itu ditambahkan pula Phytoplankton chlorella sp dengan kepadatan antara 5.10 - 10 sel/ml. Pemberian pakan ini sampai larva berumur 16 hari (D16) dengan penambahan secara bertahap hingga mencapai kepadatan 5 - 10 ekor/ml plytoplankton 10 - 2.10 sel/ml media. Pada hari kesembilan (D9) mulai diberi pakan naupli artemia yang baru menetas dengan kepadatan 0,25 - 0,75 ekor/ml media. Pemberian pakan naupli artemia ini dilakukan sampai larva berumur 25 hari (D25) dengan peningkatan kepadatan hingga mencapai 2 - 5 ekor/ml media. Disamping itu pada hari ke tujuh belas (D17) larva mulai diberi pakan Artemia yang telah berumur 1 hari, kemudian secara bertahap pakan yang diberikan diubah dari Artemia umur 1 hari ke Artemia setengah dewasa dan akhirnya dewasa sampai larva berumur 50 hari. Skema jenis dan pemberian pakan larve kerapu dapat dilihat pada Gambar 3. Pemberian pakan dengan cincangan daging ikan mulai dicoba pada saat metamorfosa larva sempurna menjadi benih ikan kerapu. 5. PENGELOLAAN KUALITAS AIR Bak penetasan telur yang sekaligus merupakan bak pemeliharaan larva perlu dijaga kualitas airnya dengan penambahan phytoplankton Chlorella, dengan kepadatan 5.103 - 104 sel/ml. Phytoplankton akan menggeliminir pembusukkan yang ditimbulkan oleh telur yang tidak menetas dan sisa cangkang telur yang ditinggalkan. Pembersihan dasar bak dengan cara penyiponan dilakukan pada hari pertama dengan maksud untuk membuang sisa-sisa telur yang tidak menetas dan cangkang telur. Penggantian air dilaksanakan pertama kali pada saat larva berumur 6 hari (D6) yaitu sebanyak 5 - 10%. Penggantian air dilakukan setiap hari dan dengan bertambahnya umur larva, maka volume air yang perlu diganti juga semakin banyak. Pada saat larva telah berumur 30 hari (D30) pengganti air dilakukan sebanyak 20% dan bila larva telah berumur 40 hari (D40) air yang diganti sebanyak 40%. Prosentase pengantian air selama pemeliharaan larve kerapu dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Prosentase Penggantian Air 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Kisto Mintardjo dan Sigit B, "Pemijahan Ikan Kerapu (Epinephelus tauvina)Dengan Manipulasi Lingkungan", Buletin Budidaya Laut No. 2, Balai Budidaya Laut Lampung, Ditjen Perikanan, 1991. 2. Sigit Budileksono dan Yayan Sofyan, "Pemijahan Alami Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) di Bak Terkontrol", Buletin Budidaya, 1993. 3. Anonimus, "Teknologi Reproduksi Ikan Kerapu (Epinephelus sp)", Riset dan Teknologi Balai Budidaya Laut Lampung, Ditjen Perikanan, 1993. 4. Sigit Budileksono, " Pembenihan Ikan Kerapu di Balai Budidaya Laut Lampung", Ditjen Perikanan, 1995. 7. SUMBER Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus), Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 1996. 8. KONTAK HUBUNGAN Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta